BANDAR LAMPUNG —PUSPA INDO MEDIA
Ribuan warga Lampung memadati kawasan Lapangan Korpri, Minggu pagi (6/7), dalam ajang Krakatau Run 2025 yang merupakan rangkaian Festival Krakatau ke-34. Acara ini menghadirkan nuansa kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat, sekaligus mempromosikan budaya serta potensi wisata daerah.
Gubernur Lampung tampak hadir memimpin langsung pelepasan peserta kategori 5 km dan ikut berlari bersama ribuan peserta lainnya. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang datang tidak hanya dari Kota Bandar Lampung, namun juga dari berbagai kabupaten di Provinsi Lampung.
“Ajang ini mengajak kita hidup sehat bersama, sembari memperkenalkan keindahan Lampung kepada masyarakat luas,” ujar Gubernur dalam sambutannya di garis start.
—BUDAYA, KESEHATAN, DAN WISATA DALAM SATU LANGKAH Peserta Krakatau Run berasal dari kalangan pelajar, komunitas olahraga, instansi pemerintah, hingga keluarga umum. Mereka tampak antusias mengikuti lomba lari 5 km dan 10 km yang dikemas dalam konsep fun run dan sport-tourism.Selain olahraga, panitia juga menyuguhkan atraksi budaya seperti tari tradisional, tabuhan musik khas Lampung, serta bazar UMKM yang menghadirkan kuliner lokal. Rute lari pun dibuat melintasi landmark kota untuk memaksimalkan promosi wisata daerah.
—ANTUSIASME PESERTA TERLIHAT SEJAK SUBUH. Dari pantauan tim lapangan PUSPA INDO MEDIA, suasana semarak sudah terasa sejak pukul 05.30 WIB. Peserta berfoto bersama, melakukan pemanasan massal, dan menyanyikan lagu daerah sebelum dilepas oleh Gubernur.
Salah satu peserta menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momen langka di mana masyarakat bisa berinteraksi langsung dengan pemimpin daerah dalam suasana yang santai dan sehat.
Melalui ajang Krakatau Run 2025, Pemerintah Provinsi Lampung membuktikan bahwa pembangunan daerah tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga dapat diwujudkan melalui pendekatan partisipatif berbasis budaya dan olahraga.
Kegiatan seperti ini bukan hanya memperkuat semangat kebersamaan, tetapi juga membentuk wajah pariwisata yang humanis dan inklusif. (Red)