Kategori :

Bank Indonesia Peringati Hari Sejarah: Menjaga Stabilitas, Menata Masa Depan

PUSPA INDO MEDIA, Jakarta — Bank Indonesia memperingati Hari Bank Indonesia, Sabtu (5/7/2025), sebagai momentum refleksi atas perjalanan sistem keuangan nasional sejak pascakemerdekaan hingga era digital saat ini. Peringatan ini sekaligus menegaskan kembali peran BI dalam menjaga stabilitas rupiah, inflasi, dan sistem keuangan nasional.

Hari Bank Indonesia merujuk pada tanggal berdirinya Bank Negara Indonesia (BNI) pada 5 Juli 1946. BNI adalah lembaga keuangan pertama milik negara setelah kemerdekaan. Meskipun ulang tahun resmi BI jatuh pada 1 Juli, tanggal 5 Juli tetap diperingati sebagai tonggak sejarah lahirnya kedaulatan sistem keuangan nasional.

Bank Indonesia sebagai institusi sentral menjadi tokoh utama dalam peringatan ini. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, memimpin refleksi ini melalui pernyataan kebijakan dan arah strategis bank sentral ke depan.

“Momentum ini bukan sekadar mengenang sejarah, tetapi juga menjadi titik tolak untuk memperkuat sinergi menjaga stabilitas ekonomi nasional. Dalam dunia yang terus berubah, BI harus tetap menjadi jangkar yang menenteramkan,”— Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia—

Peringatan dilakukan secara nasional pada Sabtu, 5 Juli 2025, terpusat di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, dan disiarkan ke seluruh perwakilan BI daerah. Rangkaian acara juga diselenggarakan di berbagai kampus, komunitas, dan media untuk mendukung literasi dan inklusi keuangan.

Hari Bank Indonesia menjadi momen penting untuk menghargai perjuangan ekonomi nasional, serta mengevaluasi tantangan yang sedang dihadapi: mulai dari fluktuasi global, digitalisasi, hingga inklusi keuangan yang belum merata. Peran BI sebagai penjaga stabilitas nilai tukar, inflasi, dan sistem pembayaran menjadi semakin vital.

“Tantangan ke depan bukan hanya soal angka. Ini tentang kepercayaan masyarakat, respons kebijakan yang tepat waktu, dan keberanian menavigasi kompleksitas baru,”— Perry Warjiyo—

Dalam laporan terbarunya, BI menyampaikan bahwa:Inflasi Juni 2025 berada di 0,19% (m-to-m) dan 2,5% (y-on-y)—masih dalam rentang target.Suku bunga BI (BI-Rate) tetap di 5,50%, sebagai bagian dari bauran kebijakan stabilisasi.

Arus modal asing ke pasar SBN mencapai Rp 15,14 triliun, mencerminkan kepercayaan pasar.Bank Indonesia juga menegaskan perluasan QRIS, peningkatan keamanan digital, dan penyempurnaan BI-FAST sebagai bagian dari transformasi sistem pembayaran nasional.

Dalam semangat “Bersinergi untuk Negeri”, kami memandang Hari Bank Indonesia sebagai pengingat bahwa kedaulatan ekonomi tidak lahir dari angka semata, melainkan dari komitmen, edukasi, dan integritas yang terus dirawat.

“Bank Indonesia bukan sekadar institusi teknokratik, melainkan jantung stabilitas ekonomi nasional. Maka dari itu, peringatan ini layak menjadi ruang reflektif sekaligus inspiratif bagi generasi ekonomi Indonesia ke depan.”

— Redaksi Ekonomi Puspa Indo Media—Sumber Resmi: Siaran Pers BI: www.bi.go.id

Laporan Stabilitas Moneter (4 Juli 2025)

Pidato Perry Warjiyo dalam peringatan Hari BI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *